Kisah Babe Sunadi, PKL Cirebon Sejak 1995 yang Tetap Bersyukur.
![]() |
Sunadi: Sosok PKL yang murah senyum |
FKAN News – Di balik ramainya aktivitas Jalan Pemuda Raya, terdapat sosok yang tak asing bagi warga sekitar. Sunadi, yang akrab disapa “Babe”, adalah seorang Pedagang Kaki Lima (PKL) sekaligus petugas kebersihan sekolah yang telah mengabdi lebih dari 20 tahun. Sore itu, tim FKAN News berkesempatan berbincang santai dengan Babe di sela-sela ia merapikan gerobaknya.
“Pedagang kaki lima, atau PKL, itu biasanya berjualan di jalan, Mas. Seperti saya ini, pakai gerobak, semua dijalankan untuk menambah biaya dapur sehari-hari,” ujar Babe sembari tersenyum. “Meskipun saya juga kerja sebagai tukang kebersihan sekolah, saya tetap bersyukur.”
Berharap Ada Kebijakan yang Memihak PKL
Namun, Babe juga tak menutup mata terhadap tantangan yang kerap dihadapi para PKL. Penertiban oleh aparat seperti Satpol PP dan Linmas menjadi hal yang biasa, namun ia berharap ada kebijakan yang lebih manusiawi.
“Sekarang kan banyak penertiban. Kami cuma minta diberi jeda waktu, misalnya hari Sabtu-Minggu atau setelah Ashar, biar bisa jualan sebentar di pinggir Jalan Pemuda. Khususnya buat kami yang pakai gerobak, asal tempatnya bersih,” harap Babe.
Ia menambahkan, rata-rata pendapatan bersih yang didapat per hari sekitar Rp50 ribu. Namun kini, tantangan lain datang dari program makan bergizi gratis bagi siswa.
“Kami biasa jualan dekat sekolah, tapi karena anak-anak sudah dapat makan gratis, jadi mereka nggak banyak jajan di luar lagi. Otomatis pendapatan kami pun turun,” kata Babe.
Meski demikian, Babe tetap menjalaninya dengan ikhlas. Baginya, selama masih bisa berusaha dan tidak menyusahkan orang lain, itu sudah cukup untuk merasa bahagia.