Mengapa Timnas Indonesia Dibantai Jepang 6-0? Ini Analisis Taktikalnya
Oleh Redaksi FKAN News
![]() |
Infografik Pertandingan Indonesia Vs Jepang |
Kekalahan 0-6 dari Jepang bukan hanya soal kualitas individu, tapi juga cerminan dari bagaimana sistem permainan Indonesia belum siap menghadapi tim dengan intensitas dan disiplin tinggi seperti Jepang. Berikut penjabaran taktis dari laga ini:
1. Ketimpangan Formasi 5-4-1 yang Statis
Patrick Kluivert menurunkan formasi 5-4-1 untuk bertahan total. Namun, bentuk ini malah menjadi jebakan. Jepang yang bermain dengan formasi cair 4-3-3 mampu mengeksploitasi lini tengah Indonesia yang terlalu datar dan minim transisi.
❗ Problem utama: lima bek tidak sinkron, dan dua gelandang tengah sering outnumbered (2 lawan 3).
2. Pressing Jepang Unggul Mutlak
Jepang menekan tinggi dengan pressing kolektif, membuat Indonesia gagal keluar dari tekanan. Bek tengah seperti Hilgers dan Idzes kesulitan mengalirkan bola karena tak ada opsi vertikal dari lini tengah.
- Jepang memaksa build-up Indonesia hanya lewat long ball ke depan yang mudah dipatahkan.
-
Tidak ada satupun progressive run atau switching play efektif dari Indonesia.
3. Overload di Sisi Kanan Indonesia
Gol pertama dan kedua Jepang datang dari eksploitasi sisi kanan pertahanan Indonesia. Baik Kamada maupun Kubo masuk ke half-space tanpa pengawalan.
- Yakob Sayuri, yang bermain bukan di posisi natural, sering terlambat menutup ruang.
-
Bek kanan kerap tertarik terlalu ke dalam, membuka ruang untuk cut-back atau umpan silang.
4. Minimnya Transisi Serangan
Indonesia mencatatkan 0 tembakan dan hanya 1 touch di kotak penalti Jepang selama 90 menit.
🔴 Tidak ada koneksi antarlini. Rafael Struick dan Beckham Putra minim suplai bola.🔴 Marselino masuk tapi tak mendapat ruang untuk mengembangkan permainan.
5. Mentalitas dan Adaptasi Masih Lemah
Setelah tertinggal dua gol, Indonesia makin gugup. Cedera Kevin Diks dan Yakob Sayuri memukul ritme tim. Jepang membaca perubahan dengan cepat, lalu menambah intensitas di babak kedua.
🔧 Catatan Evaluasi:
-
Butuh gelandang bertahan yang mobile dan press resistant.
-
Bek sayap harus lebih disiplin secara posisi dan komunikasi.
-
Butuh sistem rotasi yang siap jika pemain kunci cedera.
📉 Statistik Kunci:
Statistik | Jepang | Indonesia |
---|---|---|
Penguasaan Bola | 69% | 31% |
Tembakan | 21 | 0 |
Tembakan ke Gawang | 9 | 0 |
Expected Goals (xG) | 4.6 | 0.02 |