Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

SEKILAS

Slide 1 Slide 2 Slide 3 Slide 4 Slide 5 Slide 6 Slide 7 Slide 8

Iklan

Tag Terpopuler

🔴 BREAKING NEWS: Kejari Kota Cirebon Geledah Kantor Bank Cirebon Untuk Mencari Barang Bukti Dokumen Dugaan Kredit Yang Tidak Sesuai Prsedur (02/07/25). | Hubungan Wagub Jabar ERWAN SETIAWAN dengan Sekda Pemprov Jabar HERMAN SURYATMAN kurang harmonis. | Keputusan Gubernur Jawa Barat No : 463.1/Kep-323-Disdik/2025 tentang Petunjuk Teknis Pencehan Anak Putus Sekolah Jenjang Pendidikan Menengah di Provinsi Jawa Barat Memperbolehkan Satuan Pendidikan Mengisi Satu Ruang Kelas Maksimal 50 Siswa. | Cetak Sejarah, Kabupaten Cirebon Jadi Juara Umum PAI Jawa Barat. 📢 Simak terus berita terkini di www.fkannews.com

3 Alasan Mengapa Emas Tetap Jadi Pilihan Investasi Aman Saat Rupiah Tertekan

Senin, 23 Juni 2025 | Senin, Juni 23, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-25T12:17:25Z

 

Jakarta, FKAN News – Saat nilai tukar rupiah mengalami tekanan terhadap dolar Amerika Serikat (AS), banyak masyarakat mulai melirik kembali emas sebagai pilihan investasi yang aman. Logam mulia yang satu ini memang sudah lama dikenal sebagai aset pelindung nilai atau hedging asset, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Meski tidak memberikan imbal hasil dalam bentuk bunga atau dividen, emas tetap relevan dan diminati berbagai kalangan. Lalu, apa alasan utama mengapa emas masih menjadi pilihan rasional saat rupiah melemah?

1. Emas Bersifat Safe Haven

Dalam dunia keuangan, istilah “safe haven” merujuk pada aset yang dianggap aman ketika pasar sedang goyah. Emas adalah salah satunya. Saat terjadi krisis, inflasi melonjak, atau ketidakpastian politik membayangi, harga emas justru cenderung naik.

Sejarah mencatat, ketika terjadi krisis moneter tahun 1998, krisis keuangan global 2008, dan pandemi 2020, harga emas global melonjak signifikan. Fenomena ini membuktikan bahwa emas kerap dijadikan tempat berlindung oleh investor saat pasar saham atau obligasi mengalami tekanan hebat.

2. Harga Emas Lokal Dipengaruhi Kurs Dolar

Salah satu keunggulan emas di Indonesia adalah harganya mengikuti pergerakan global yang dihitung dalam dolar AS. Itu sebabnya, ketika nilai rupiah melemah, harga emas lokal cenderung naik.

Contoh sederhana: jika harga emas dunia stagnan tapi rupiah melemah terhadap dolar, maka harga emas dalam rupiah tetap akan naik. Inilah yang menjadikan emas cocok untuk diversifikasi portofolio dan mengurangi risiko dari fluktuasi nilai tukar.

3. Mudah Diakses oleh Semua Kalangan

Dulu, investasi emas identik dengan membeli batangan seberat 10–100 gram di toko emas besar. Tapi sekarang, berkat digitalisasi, masyarakat bisa mulai investasi emas dari nominal kecil — bahkan mulai dari Rp10.000.

Platform seperti Pegadaian Digital, Tokopedia Emas, Lakuemas, atau Pluang memudahkan siapa saja untuk mulai menabung emas secara bertahap. Bahkan ibu rumah tangga, pedagang pasar, hingga pelajar kini bisa ikut berinvestasi emas tanpa harus datang ke toko.

Emas Bukan Lagi untuk Orang Kaya

Emas kini bukan hanya instrumen investasi kelas atas. Ia sudah menjadi bagian dari ekonomi rakyat. Bagi sebagian masyarakat, emas bukan hanya tabungan, tapi juga cadangan ekonomi keluarga saat situasi mendesak.

“Lebih baik nyicil emas daripada uang receh habis buat jajan,” ujar Bu Tati, seorang ibu rumah tangga di Cirebon yang rutin membeli emas 0,5 gram sebulan. Pandangan ini kini makin banyak dianut warga di berbagai kota, termasuk generasi muda yang sadar pentingnya menjaga nilai uang.

Ketika rupiah melemah, banyak instrumen investasi bisa mengalami tekanan. Namun emas justru menjadi alternatif yang stabil dan menjanjikan. Tidak heran jika banyak analis menyarankan untuk menjadikan emas sebagai bagian penting dari portofolio jangka panjang.

Selain nilainya yang relatif stabil, kemudahan akses dan likuiditas tinggi membuat emas tetap menjadi primadona, terutama di tengah gejolak nilai tukar dan tekanan inflasi.
×
Berita Terbaru Update