Cirebon, FKAN News – Pertemuan Wali Kota Cirebon Effendi Edo dengan sejumlah tokoh masyarakat yang dahulu merupakan tim sukses Media Center Edo, Rabu malam (17/9/2025), bertempat di rumah dinas Wali Kota, berakhir tanpa hasil berarti.
Ketua Pembina Forum Keadilan Anak Negeri (FKAN) sekaligus mantan Ketua DPRD Kota Cirebon, H. Suryana, menilai diskusi tersebut bagaikan “diskusi angin lalu”.
“Rekan-rekan yang hadir, termasuk advokat Iva Sembiring, sudah memberikan masukan dan solusi yang baik demi kepentingan masyarakat. Namun, sepertinya tidak membuahkan hasil positif,” tegas Suryana.
Nada kekecewaan juga disampaikan Bambang Arif. Menurutnya, rakyat membutuhkan kepedulian pemerintah daerah di bawah kepemimpinan seorang wali kota, bukan sekadar kebijakan yang menyakiti hati masyarakat. “Masukan kami jelas: segera revisi Perwali No.5/2025 sebelum terlambat dan melukai rakyat lebih dalam lagi,” ujarnya.
Sementara itu, Gunadi Rasta, dosen Unswagati Cirebon, menekankan pentingnya penyesuaian tunjangan DPRD dengan kondisi keuangan daerah serta keadaan rakyat.
“Benar, lahirnya perwali sebagai produk hukum adalah hak wali kota. Tapi jika menyangkut keuangan daerah maupun negara, wajib memperhatikan norma kepatutan dan kondisi rakyat. Kalau tidak direvisi, perwali ini bisa menimbulkan masalah hukum karena hak rakyat tidak boleh diabaikan,” tegasnya.
Harapan para tokoh jelas: revisi adalah jalan terbaik sebelum kebijakan ini berubah menjadi perkara serius. (Red)